Perkuliahan, 30 September 2013
Mengapa manusia yang dalam hal ini adalah umat Islam, diwajibkan untuk menuntut ilmu?
Mengapa manusia yang dalam hal ini adalah umat Islam, diwajibkan untuk menuntut ilmu?
Pertama :,Di dalam Al-Quran tercantum bahwa Allah menciptakan
manusia dalam keadaan vakum dari ilmu, lalu Allah memberinya perangkat ilmu agar mampu
menggali ilmu dan mempelajarinya. Karena memang ilmu itu harus digali, dipelajari, dan diamalkan,
sebagaimana firman-Nya:
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَ اْلأَبْْصَارَ وَاْلأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kalian pendengaran, penglihatan dan hati agar kalian bersyukur.” (Q.S. An-Nahl: 78)
Pendengaran,
penglihatan dan hati atau akal merupakan perangkat atau alat untuk menuntut
ilmu. Perangkat ilmu yang Allah berikan
kepada manusia adalah sebuah potensi yang tiada ternilai harganya. Lain halnya
dengan hewan yang tidak memiliki
potensi tersebut karena hewan tidak mampu berbuat seperti apa yang dapat
dicapai oleh manusia. Maka sangat
beralasan jika Allah memerintahkan manusia untuk menggali lautan ilmu-Nya. Kedua
: firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat QS. Al-‘Alaq/96: 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ(1)خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَق(2)ٍ
اقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلأَ َكْرَمُ(3)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ(4)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَم(5)ْ
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang telah Menciptakan, Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu Maha Mulia, Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan Qalam. Yang mengajarkan manusia apa-apa yang tidak ia ketahui.” (Q.S. Al ‘Alaq: 1-5)
jelas sekali bahwa Allah SWT memerintahkan manusia
untuk membaca. Ayat pertama yang diturunkan ini tidak berbicara tentang apa yang
harus dibaca, karena al Qur’an menghendaki manusia membaca apa saja yang ada di dunia sepanjang bacaan
tersebut dalam koridor “bismi rabbik” (nama Tuhanmu). Iqra’ berarti bacalah,
telitilah,dalamilah,
ketahuilah ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah, maupun diri
sendiri, yang tertulis maupun
tidak tertulis (Shihab, 1996: 433). Membaca adalah salah satu simbul dari menuntut ilmu pengetahuan. Berdasarkan kaidah ushul fiqh bahwa al-ashlu
fi al-amri lilwujub, maka dengan demikian mencari ilmu adalah wajib hukumnya.
3. Ketiga ,Rasulullah SAW bersabda bahwa, menuntut ilmu itu
adalah wajib bagi muslim
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ على
كل مُسْلِمٍ
“Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (Hadits sahih, diriwayatkan dari beberapa sahabat diantaranya: Anas bin Malik, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ali
bin Abi Thalib, dan Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu Anhum