Pages

Subscribe:

About

Forum Silaturahim PAI " Inspirasi Mahasiswa Mulia ( Sukses Dunia Sukses Akhirat )" D3 Program Studi Gizi Cirebon Poltekes Kemenkes Tasikmalaya

Minggu, 06 Oktober 2013

Dosen Bertanya Mahasiswa Menjawab 1



Perkuliahan, 30 September 2013
Mengapa manusia yang dalam hal ini adalah umat Islam, diwajibkan untuk menuntut ilmu?
Pertama :,Di dalam Al-Quran tercantum bahwa Allah menciptakan manusia dalam keadaan vakum dari ilmu, lalu Allah  memberinya perangkat ilmu agar mampu menggali ilmu dan mempelajarinya. Karena memang ilmu itu harus digali,  dipelajari, dan diamalkan, sebagaimana firman-Nya:

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لاَ تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَ اْلأَبْْصَارَ وَاْلأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan Dia memberi kalian pendengaran, penglihatan dan hati agar kalian bersyukur.” (Q.S. An-Nahl: 78)
            Pendengaran, penglihatan dan hati atau akal merupakan perangkat atau alat untuk menuntut ilmu. Perangkat ilmu    yang Allah berikan kepada manusia adalah sebuah potensi yang tiada ternilai harganya. Lain halnya dengan hewan yang tidak memiliki potensi tersebut karena hewan tidak mampu berbuat seperti apa yang dapat dicapai oleh manusia. Maka sangat beralasan jika Allah memerintahkan manusia untuk menggali lautan ilmu-Nya. Kedua : firman Allah SWT dalam al-Qur’an surat QS. Al-‘Alaq/96: 1-5

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ(1)خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَق(2)ٍ
اقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلأَ َكْرَمُ(3)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ(4)عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَم(5
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang telah Menciptakan, Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu Maha Mulia, Yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan Qalam. Yang mengajarkan manusia apa-apa yang tidak ia ketahui.” (Q.S. Al ‘Alaq: 1-5)
jelas sekali bahwa Allah SWT memerintahkan manusia untuk membaca. Ayat pertama yang diturunkan ini tidak berbicara tentang apa yang harus dibaca, karena al Qur’an menghendaki manusia membaca apa saja yang ada di dunia sepanjang bacaan tersebut dalam koridor “bismi rabbik” (nama Tuhanmu). Iqra’ berarti bacalah, telitilah,dalamilah, ketahuilah ciri sesuatu; bacalah alam, tanda-tanda zaman, sejarah, maupun diri sendiri, yang tertulis maupun tidak tertulis (Shihab, 1996: 433). Membaca adalah salah satu simbul dari menuntut ilmu pengetahuan. Berdasarkan kaidah ushul fiqh bahwa al-ashlu fi al-amri lilwujub, maka dengan demikian mencari ilmu adalah wajib hukumnya.
3. Ketiga ,Rasulullah SAW bersabda bahwa, menuntut ilmu itu adalah wajib bagi muslim
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ على كل مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (Hadits sahih, diriwayatkan dari beberapa sahabat diantaranya:  Anas bin Malik, Ibnu Abbas, Ibnu Umar, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Sa’id Al-Khudri Radhiallahu Anhum

Hadits “Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan” ini begitu selaras dengan sebuah pribahasa yang mengatakan “Kalaulah bukan karena ilmu, maka manusia tak ubahnya seperti binatang”. Pribahasa ini di satu sisi mengungkapkan perbedaan antara manusia dan hewan dan di sisi lain merupakan sindiran bagi manusia untuk menuntut dan menguasai ilmu, agar ia tidak dibodoh-bodohi dan tidak dikatakan seperti binatang.