Pages

Subscribe:

About

Forum Silaturahim PAI " Inspirasi Mahasiswa Mulia ( Sukses Dunia Sukses Akhirat )" D3 Program Studi Gizi Cirebon Poltekes Kemenkes Tasikmalaya

Sabtu, 12 Oktober 2013

Mahasiswa bertanya



Siti Kodijah, pertanyaan via email
To Asepngobrol@yahoo.com
Oct 2
Asslamualaikum Wr.Wb
saya siti kodijah tingkat 1 poltekkes tasikmalaya
izin bertanya pak cara mencari dan mengamalkan ilmu yang baik dan benar menurut islam sendiri bagaimana pak? Terima kasih :)
Wassalamualaikum Wr.Wb

Siti Khodijah Sahabat sukses, salam sukses mulia, terima kasih atas pertanyaannya ya, two thumbs for you. Semoga anda menjadi mahasiswa idaman.                                                                        1) Yang paling utama dalam mencari dan mengamalkan ilmu hendaklah  bersifat  ikhlas dalam menuntut ilmu.
"Barangsiapa yang menuntut ilmu yang dipelajari hanya karena Allah, sedang ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan mata-benda dunia, ia tidak akan mendapatkan bau sorga pada hari kiamat".
Niat Yang Baik = Ikhsan artinya Dalam beribadah seolah-olah engkau melihat Allah, dan jika tidak melihat Allah, seolah-olah engkau dilihat Allah), Ikhsan berarti ihklas yaitu Niat untuk mencapai ridlo Allah SWT,Bukan niat yang terpecah (riya’)
 “Maka kecelakaanlah bagi orang yang sholat. (yaitu) orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan (menolong) barang berguna.” (QS. Al-Maa’uun : 4-7)

Ikhsan & Ikhlas Adalah Ultimate Goal,Seseorang Yang Tidak Bisa Mencapai Ikhsan & Ikhlas Dalam Belajar Akan Menimbulkan Perasaan :Gelisah,Takut,Kecemasan,Kecewa. Inilah Maksud Dari Hadis Rasulullah :
“Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niat. Dan seseorang diganjar sesuai dengan niatnya.”(HR. Bukhari Muslim) ”Maka barang siapa hijrahnya didasari (niat) karena Allah dan Rasulullah, maka hijrahnya akan sampai diterima oleh Allah dan Rasulullah. Dan barang siapa hijrahnya didasari (niat) karena kekayaan dunia yang akan didapat atau karena perempuan yang akan dikawini , maka hijrahnya (tertolak) pada apa yang ia hijrah kepadanya.” (HR. Muttafaqun Alaih)
 
2. Hendaklah dalam mencari dan mengamalkan ilmu diniatkan pula untuk  menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.
Imam Ahmad berkata: Ilmu itu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya: Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.
 
3. Hendaklah dalam mencari dan mengamalkan ilmu diniatkan untuk membela kebenaran
Seorang penuntut ilmu juga harus mengaplikasikan ilmunya dalam perkara akhlak dan pola interaksi dengan sesama. Ilmu syari'at mengajak kepada semua budi pekerti yang iuhur, baik berupa sifat jujur, menepati janji dan cinta kebaikan kepada orang-orang yang beriman
Ilmu bagaikan cahaya dalam kegelapan. Orang yang tak berilmu, bagaikan orang yang berada dalam kegelapan tanpa cahaya. Bagaikan orang buta tanpa tongkat. Bagaikan Jack Sparrow kehilangan kompas. Dia tidak tahu arah mana yang harus dituju, jalan mana yang harus ditempuh. Orang yang dalam keadaan seperti ini, seharusnya ia diam saja. Tidak usah berbuat suatu apapun sebelum ia mendapatkan cahaya, sebelum ia menemukan kompasnya. Sebab jika ia berbuat, malah justru akan timbul kekeliruan, kesesatan dan akhirnya kerusakan. Apalagi menjalankan ajaran agama, beribadah, tanpa ilmu. sungguh sangat berbahaya.
Belajarlah ilmu agama, karena ia adalah ilmu yang paling unggul. Ilmu yang dapat membimbing menuju kebaikan dan taqwa, ilmu paling lurus untuk di pelajarai. Dialah ilmu yang menunjukkan kepada jalan yang lurus, yakni jalan petunjuk. Tuhan yang dapat menyelamatkan manusia dari segala keresahan. Oleh karena itu orang yang ahli ilmu agama dan bersifat wara' lebih berat bagi setan daripada menggoda seribu ahli ibadah tapi bodoh.

Wallahu'alam............