Pages

Subscribe:

About

Forum Silaturahim PAI " Inspirasi Mahasiswa Mulia ( Sukses Dunia Sukses Akhirat )" D3 Program Studi Gizi Cirebon Poltekes Kemenkes Tasikmalaya

Senin, 21 Oktober 2013

Materi 6

Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Manusia yang baik adalah manusia yang bisa menjalin dan mempererat persaudaraan antar sesama manusia.
Ada 3 macam persaudaraan (ukhuwah):
1.          Ukhuwah Islamiyah, yang berarti persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar keagamaan (Islam) baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional, selama aqidahnya sama (laa ilaaha illallah) maka itu adalah saudara kita dan harus kita jalin dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam Alquran surat Al Hujurat ayat 10, yang artiya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah saudara, oleh karena itu pereratlah simpul persaudaraan diantara kamu dan bertaqwalah kepada Allah SWT, mudah-mudahan kamu mendapatkan rahmat”.
2.          Ukhuwah wathaniyyah, yang berarti persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar kebangsaan, tanpa membedakan agama, suku, warna kulit, adat istiadat, budaya, dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Rasulullah pernah bersabda “hubbul wathon minal iman” artinya: Cinta sesama saudara setanan air termasuk sebagian dari iman.
3.          Ukhuwah Basyariyyah/ Insaniyah, yang berarti persaudaraan yang tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan, berlaku pada semua manusia secara universal tanpa membedakan agama, suku, ras, dan aspek-aspek kekhususan lainnya. Ukhuwah ini harus dilandasi bahwa semua manusia adalah sama, sama-sama makhluk Allah yang tidak boleh dibeda-bedakan. Meskipun Allah menunjukkan ajaran yang benar kepada umat manusia yaitu Islam, Allah membebaskan manusia memilih jalannya sendiri berdasarkan atas pertimbangan rasionya.
Menurut Dr. KH Didin Hafidhuddin (2003), penyakit ukhuwah yang harus kita jauhi adalah:
a.       Pemahaman Islam yang tidak komperhensif dan kaffah.
Pemahaman Islam yang masih sempit menjadi salah satu embrio atau bibit munculnya permusuhan terhadap sesamanya.
b.      Ta’asub atau fanatisme yang berlebihan.
Sikap yang terlalu fanatik dan mengagung-agungkan kelompoknya bisa merusak tali ukhuwah. Oleh karena itu sikap seperti ini seharusnya kita hindari.
c.       Kurang toleransi atau tasamuh.
Perbedaan pendapat dalam Islam sering kali muncul. Kita harus menghargai dan menghormati pendapat orang lain untuk menjaga tali ukhuwah kita.
d.      Suka bermusuhan.
Kadang hati manusia dirasuki sifat hasud, dengki, iri hati yang bisa menimbulkan permusuhan. Sifat seperti ini seharusnya kita hindari, karena hal ini dapat merugikan diri kita sendiri dan orang lain.
e.       Kurang bersedia untuk saling bertausiyah (saling menasehati).
Saling mengingatkan dan saling menasehati itu penting apabila kita melihat ada saudara kita yang berbuat suatu kesalahan. Nasehat yang diberikan harus diucapkan dengan kata-kata yang halus dan sopan, jangan membentak dan merasa bahwa diri kita yang peling benar meskipun seseorang yang kita nasehati usianya dibawah usia kita. Dengan adanya kesediaan untuk saling menasehati dan rasa kasih sayang terhadap semua umat manusia,ukhuwah yang kita harapkan dapat terwujud.