Integrasi Pendidikan Imtak Dan Iptek Ini Diperlukan
Karena Empat Alasan.
Pertama, sebagaimana telah dikemukakan, iptek akan memberikan berkah dan manfaat
yang sangat besar bagi kesejahteraan hidup umat manusia bila iptek disertai
oleh asas iman dan takwa kepada Allah swt. Sebaliknya, tanpa asas imtak, iptek
bisa disalahgunakan pada tujuan-tujuan yang bersifat destruktif. Iptek dapat
mengancam nilai-nilai kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya absah secara
metodologis, tetapi batil dan miskin secara maknawi . Kedua, pada kenyataannya, iptek yang
menjadi dasar modernisme, telah
menimbulkan pola dan gaya hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik,
dan hedonistik, yang sangat berlawanan dengan nilai-nilai budaya dan agama yang
dianut oleh bangsa kita . Ketiga, dalam hidupnya,
manusia tidak hanya memerlukan sepotong roti (kebutuhan jasmani), tetapi juga
membutuhkan imtak dan nilai-nilai sorgawi (kebutuhan spiritual). Oleh karena
itu, penekanan pada salah satunya, hanya akan menyebabkan kehidupan menjadi
pincang dan berat sebelah, dan menyalahi hikmat kebijaksanaan Tuhan yang telah
menciptakan manusia dalam kesatuan jiwa raga, lahir dan bathin, dunia dan
akhirat.
Keempat, imtak menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar manusia
menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar imtak, segala atribut duniawi, seperti
harta, pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal mengantar
manusia meraih kebahagiaan. Kemajuan dalam semua itu, tanpa iman dan upaya
mencari ridha Tuhan, hanya akan mengahsilkan fatamorgana yang tidak menjanjikan
apa-apa selain bayangan palsu (Q.S. An-Nur:39). Maka integrasi imtak dan iptek
harus diupayakan dalam format yang tepat sehingga keduanya berjalan seimbang
(hand in hand) dan dapat mengantar kita meraih kebaikan dunia (hasanah fi
al-Dunya) dan kebaikan akhirat (hasanah fi al-akhirah) seperti do’a yang setiap
saat kita panjatkan kepada Tuhan (Q.S. Al-Baqarah :201).
Iptek
yang telah dikemas dengan nilai-nilai yang bersumber dari ketuhanan dan juga
kemanusiaan akan menciptakan insan yang memiliki kedalaman spiritual,
ketinggian akhlaq, keluasan ilmu pengetahuan, dan profesional di bidangnya yang
disebut dengan beramal ibadah yang efektif, perpaduan fikir dan dzikir (insan
ulul albab). Di sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi yang disebarluaskan
dan dimanfaatkan oleh semua manusia telah terfilter dengan baik melalui
rambu-rambu agama yang dilakukan oleh orang-orang yang beriman dan bertaqwa,
sehingga iman dan taqwa yang berintegrasi dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
akan mendatangkan manfaat besar dalam kehidupan umat, mengantarkan sebuah
kemajuan bangsa menuju ”baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur” (negeri yang
baik senantiasa mendapatkan ampunan dari Tuhan).